Sultan Agung (1591 - 1645)

Image result for Sultan agung

Sultan Agung Anyokrokusumo adalah cucu dari Sutawijaya atau yang lebih di kenal dengan nama Penembahan Seno-Pati Pendiri Kerajaan Mataram. Sultan Agung dilahirkandi Yogyakarta pada tahun 1591. Ia merupakan penguasa lokal Indonesia pertama yang mengadakan peperangan dengan Belanda secara teratur dan besar besaran.
     Kekuasaan pemerintah Sultan Agung meliputi hampir seluruh Jawa, dari pasuruan sampai Cirebon. Pada ini kompeni Belanda telah menguasai pula beberapa daerah di Indonesia, antara lain Batavia. Hak monopoli dagang yang di tuntut Belanda sanagat bertentangan dengan Pendirian sultan Agung, apalagi setelah Belanda mengadakan perampokan di bandar Jepara.
Sultan Agung melakukan dua kali penyerangan yaitu pertama pada tahun 1628 dan mengerahkan 50 buah kapal. Pertempurannya berlangsung siang dan malam. karena persenjataan Belanda dilengkapi dengan meriam, Pasukan Mataram tidak berhasil menundukan pemerintahan Belanda. yang kedua pada tahun 1629 dengan bala tentara maupun peralatan yang lebih baik. Pasukan Sultan Agung akhirnya dapat memasuki Batavia dan menghancurkan benteng Hollan dia, namun pasukan Mataram tak dapat bertahan lama karena kelaparan disebabkan gudang - gudang bahan makanan mereka dapat dibakar Belanda. Serangan pasukan Mataram ini pun gagal.
     Sejak itu Sultan Agung tidak mengadakan serangan lagi.sampai akhir hayatnya. ia wafat pada tahun 1645. Mempunyai cita cita untuk menanamkan benih benih anti penjajahan dalam mempertahankan kedaulatan dan kemerdekaan Wilayahnya. Ia pun dikenal bijaksana dan penganut Agama Islam yang patuh. Dan berhasil membawa Mataram ke puncak kejayaanya.

Tokoh Pahlawan Cut Nya Dien

Image result for cut nya dien

Cut Nya Dien adalah pejuang wanita pemberani yang menyumbangkan hampir seluruh hidupnya untuk mengusir penjajah Belanda dari tanah Rencong. Srikandi ini lahir dari keluarga pejuang pada tahun 1850 di Lampadang, Aceh Besar.

Dien adalah putri seorang komandan perang Aceh, Nanta Nastia. Sejak kecil sudah kerap menyaksikan ayahnya menggembleng para pemuda agar menjadi tangguh dan berani di samping juga memiliki berbagai ilmu tentang bela diri. Karenanya, sejak kecil Dien sudah masuk dalam kelompok perlawanan terhadap penjajah Belanda, meski secara langsung dia baru terlibat perang Aceh pada tahun 1873.

Dien yang cantik dan pintar menikah pada usia yang sangat dini, yaitu pada usia 10 tahun. Dia menikah dengan Teuku Ibrahim Lamagna, yang juga seorang pejuang Aceh.

Perkawinan Dien dengan Ibrahim Lamagna membutuhkan pengorbanan yang besar. Ibrahim kerap menghabiskan waktunya di medan perang. Perkawinan itu bahkan tidak berlanjut karena pada suatu pertempuran besar dengan Belanda, Ibrahim Lamagna terbunuh.

Dia kemudian menikah dengan Teuku Umar , pejuang Aceh yang terkenal. Namun perkawinan inipun harus diakhiri dengan kematian Umar pada tahun 1899.

Setelah kematian Umar, Dien mengambil alih komando dan melanjutkan perang. Dia mengorbankan semangat perjuangan kedua suaminya melalui pidatonya di mesji - mesjid dengan mengajak masyarakat untuk ikut berjuang.

Peperangan yang berkepanjangan memnyebabkan kesehatan Dien menurun. Ia menderita penyakit yang serius. Karena iba melihat penderitaan Dien, pembantunya Pang Laot membuat perjanjian dengan Belanda. Ia menyatakan hendak mengalah, jika Belanda tidak menyakitinya. Akhirnya Belanda menangkapnya pada tanggal 6 November 1908, dia meninggal di pengasingan di sumedang, Jawa Barat. Semangatnya pantas menjadi teladan perempuan - perempuan Indoneia.

Pahlawan Nasional Teuku Umar

Image result for teuku Umar

Perang Aceh merupakan perang yang sangat berat bagi Belanda dalam sejarah peperangan di Hindia Belanda. Perang Aceh yang terus berkepanjangan sampai 40 tahun itu, menampilkan tokoh - tokoh pejuang yang terukir secara gemilang dalam sejarah nasional kita. Salah seorang pejuang yang tekenal gigih dan penuh tipu muslihat adalah Teuku Umar.

Teuku Umar dilahirkan pada tahun 1854 di Meulaboh. Teuku Umar adalah keturunan seorang Minangkabau yang merantau ke Aceh pada akhir abad Ke-17. Ayahnya bernama Teuku Mahmud dan ibunya merupakan adik raja Ule Balang VI Mukim.

Di masa mudanya, Teuku Umar yang berbadan besar dan tegap suka berkelahi dan berkelana. Ia berkelana dari kampung ke kampung, sambil belajar silat dan mengaji. Keluar masuk hutan sekedar menuruti kemauan hatinya. Ketika ia berusia 19 tahun, meletuslah perang menentang kedatangan Belanda di Aceh. Rakyat dan pemimpinnya mengajak Umar memberonntak terhadap Belanda dan membuat perjanjian Sumatera bersama Inggris, untuk menguasai Aceh. Dengan berbekal berbagai bentuk tantangan dan kesukaran yang didalaminya di masa muda, Teuku Umar tampil sebagai salah seorang pemimpin perang yang paling disegani.

Pada tahun 1880, Teuku Umar menikahi Cut Nyak Dien, anak dari panglimanya sendiri, Nata Satia. Keputusan mengambil istri Cut Nyak Dien itu di anggap cukup dramatis, karena Cut Nya Dien sudah menjanda saat itu.

Tahun 1883, Teuku Umar 'menyerah' kepada Belanda hingga menjadi kaki tangan dan orang kepercayaan Belanda. Ia ditugaskan melatih prajurit Belanda yang akan berperang di hutan dan di gunung untuk menghadapi taktik perang Gerilya orang Aceh. Namun Belanda menanggung kerugian yang sangat besar. Banyak prajurit mereka yang mati secara tak wajar karena kecelakaan dalam latihan. Teuku Umar berkhianat kepada Belanda, setelah bekerja sama selama dua tahun.

Kala itu, ia ditugaskan Belanda membebaskan kapal Inggris, CICERO, yang di bajak oleh raja Teunom. Ketika mendekati kapal, ia berbalik menembak mati 32 prajurit yang menyertainya dan kembali menghantam Belanda. Ia membawa banyak uang dan senjata untuk para pejuang Aceh.

Dua tahun kemudian Teuku Umar kembali mengejutkan Belanda. Ia membajak kapal Hok Canton, yang baru dibebaskan setelah ditebus dengan sejumlah uang. Namun kehadiran Snouck Horgrounje membuat perlawanan Aceh pudar.

Beberapa panglima Aceh ternama tewas. Umar terkesiap. Ia kembali lagi kaki tangan Belanda. tahun1893, Jenderal Van Teinj menjamin keselamatan Umar, asal ia bersedia menjadi kaki tangan mereka. Ia kemudian berganti nama menjadi Teuku Johan, setelah sebelumnya bersumpah diatas sebuah makam keramat leluhur Aceh, Teuku Ajong, agar tidak berkhianat lagi.

Sikap dan sepak terjang Umar seringkali sulit dipahami, sehingga ia di benci oleh berbagai kalangan. Cut nya Dien sang isteri sering mendapat ejekan. katakan pada suamimu Umar, demikian tulis Teuku Fakimah suatu saat kepada Cut Nya Dien, agar ia ke lamkrah (ketika itu memang menjadi markas perjuangan rakyat Aceh terhadap Belanda).

Patriotisme Umar kembali terbukti pada tahun 1896. Belanda yang sepenuhnya percaya kepada Umar, memintanya memimpin 250 orang prajurit untuk merampas para pejuang Aceh. Namun melalui kaki tangannya, Teuku Umar terlebih dahulu memberitahukan kedatangan mereka kepada pejuang Aceh. Belanda yang selalu percaya akan kemampuan Umar, terus menambah perlengkapan dan kemampuan perangnya.

Pada tanggal 29 maret 1896, Teukku Umar berbalik haluan dengan membawa 800 pucuk senjata, 250.000 butir peluru, uang 18.000 dollar dan peralatan lainnya. Umar kemudian menjadi pejuang gerilyawan. Ia memimpin rakyat Aceh berjuang selama kurang lebih 3 tahun.

Teuku Umar tewas tertembak ketika Van Housts menjebaknya pada 10 November 1899. Seorang pengawalnya yang setia, Panglao, memanggulnya keluar dari Meulaboh, agar mayatnya tidak di sia-siakan. Sejak itu, perjuangan rakyat Aceh berpindah - pindah terus, di bawah pimpinan Cut Nya Dien isteri Umar yang setia.

Teuku Umar yang dianugerahi gelar Pahlawan Nasional oleh pemerintah berdasarkan Surat Keputusan Presiden RI No. 088/TK 1973 ini dinilai merupakan tokoh yang paling kontroversial. Seorang pejuang yang cerdik, tapi tidak pernah mengambil keuntungan dari setiap peristiwa yang dialaminya.

Pahlawan Perjuangan Kemerdekaan Kapitan Pattimura

Image result for kapitan pattimura

Kapitann Pattimura atau dikenal Thomas Matulessy dilahirkan pada tahun 1783 di Ambon. Ia dulu pernah memasuki dinas militer Inggris dengan pangkat Sersan.

Kapitan Pattimura dihukum gantung oleh Kolonial Belanda pada tanggal 16 Desember 1817. Namun sejarah mencatatnya sebagai tokoh dan pahlawan perjuangan kemerdekaan yang gigih dan tidak mengenal kompromi dengan bujukan kerja sama Belanda yang licik.

Salah satu bukti perlawanannya adalah ketika ia bersama rakyat Maluku berhasil merebut Benteng Duursterde pada tanggal 16 Mei 1817. Penyerbuan itu dilakukan pada malam hari, 14 Mei 1817. Ketika itu, Residen Van Berg bersama isteri dan dua orang anaknya tewas.

Benteng tersebut berhasil diduduki selama tiga bulan. Namun Belanda merebutnya kembali, setelah Laksamana Muda Buyskes mengirimkan pasukan besar - besaran. Pattimura terkenal gigih dalam menentang Kolonial Belanda yang sangat licik dan menguras kekayaan rakyat Maluku.

Bahkan perjuangannya masih diteruskan meski ia berada di luar Ambon. Di Palu, ia bersama pasukanya berhasil merebut Benteng Hoorn dan menewaskan seluruh prajurit Belanda yang ada di benteng tersebut.

Pada akhirnya, Pattimura ditangkap di siri sori pada 16 Desember 1817. Kepandaian, Kegigihan, dan sikap pantang menyerah merupakan kombinasi yang terbukti membuat Belanda kerepotan. Kombinasi sikap ini sepatutnya dimiliki oleh generasi muda saat ini dalam menghadapi kesulitan perekonomian negara saaat ini.

Berkat jasa - jasanya, berdasarkan surat keputusan Presiden RI No. 087/TK.1973 pada tanggal 6 November 1973, Pemerintah menganugerahi gelar Pahlawan Perjuangan Kemerdekaan.

Pahlawan Perjuangan Kemerdekaan Cut Nyak Meutia

Image result for cut nyak meutia

Cut Nya Meutia lahir di Peurelak, Aceh Utara pada tahun 1870. Ia adalah salah satu pahlawan wanita dari tanah Rencong Aceh. Meutia dengan suaminya Teuku Cik Tunong gencar melakukan gerilya terhadap Kolonial Belanda.

Ia terkenal gigih melakukan perlawanan terhadap Belanda, hingga pada bulan Mei 1905, suaminya, Teuku Cik Tunong tewas karena hukuman tembak oleh Belanda. Setelah suaminya tewas, Cut Nyak Meutia sering di bujuk untuk menyerah oleh Belanda, namun ia tetap gigih tidak mau menyerah. Bahkan ia terus melakukan perlawanan yang keras kepada Belanda.

Sepeninggal suaminya, Cut Nyak Meutia menikah dengan Pang Nangru, sahabat suaminya yang juga turut membantu perjuangannya. Tahun 1889, ia melakukan strategi perlawanan dengan membentuk kelompok - kelompok pejuang yang bertugas untuk menyerang patroli - patroli Belanda di pedalaman Aceh.

Strategi ini sangat memusingkan Belanda. Selain wanita yang tangguh, Cut Nyak Meutia juga terkenal cerdik dalam merencanakan strategi perang melawan Belanda. Ia mampu meloloskan diri dari berbagai serangan Belanda, seperti pada pertempuran 26 September 1910.

Pada saat itu suaminya, Pang Nangru, tewas oleh peluru Belanda. Berbekal 13 pucuk senjata api dan 45 pasukan, Meutia dengan ditemani kemenakannya, Raja sabil yang berumur sebelas tahun, meneruskan perlawanan tehadap Belanda.

Pasukan perang Meutia berpindah - pindah, hingga suatu ketika persembunyiannya di kepung Belanda. Meutia tertembak kakinya, tapi tetap pantang menyerah. Ia justru menyerang dengan sebilah pedang, hingga akhirnya tewas ditembus peluru Belanda tahun 1910.

Cut Nyak Meutia pantang menyerah meski didera berbagai kesulitan. Sikapnya itu patut di tiru oleh generasi muda saat ini. Cut Nyak Meutia dianugerahi gelar Pahlawan Perjuangan Kemerdekaan melalui surat keputusan Presiden RI No. 106/1964 pada tanggal 7 Mei 1964.

Pahlawan Perjuangan Kemerdekaan Imam Bonjol

Image result for imam bonjol

Imam Bonjol, atau nama lainya Peto Syrif, lahir pada tahun 1772 di kampung Tanjung Bunga, Pasaman, Sumatera Barat. Ia terkenal sebagai tokoh yang gigih menentang kolonial Belanda, dan juga melakukan pelusuran ajaran Islam yang banyak di selewengkan pada masa itu.

Tuanku Imam Bonjol melakukan perlawanan pada belanda dengan cukup gigih. Perlawanan ini sangat merepotkan Belanda, sampai - sampai Belanda melakukan perjanjian damai di Masang, Sumatera Barat pada tahun 1824.

Namun demikian, Belanda sendiri yang melakukan pengingkaran dengan menyerang Nagarai Pandai Sikat. Pertentangan antara kaum paderi ( kalangan agama ) denga kaum adat dimanfaatkan oleh Belanda untuk menghantam kaum paderi.

Belanda sangat membantu kaum Adat karena mereka ingin menangkap Tuanku Imam Bonjol, yang di anggap membahayakan. Tidak tanggung- tanggung, Belanda mengirimkan pasukan tangguhnya untuk menggempur pasukan Kaum Paderi, Bahkan Gubernur Jenderal Van den Bosch juga ikut memimpin serangan ke Bonjol.

Setelah panglima perang berganti tiga kali, dan munggu hampir tiga tahun, Belanda akhirnya berhasil menaklukan Bonjol pada 16 Agustus 1837.

Dengan melakukan upaya perdamaian berupa Maklumat Palakat Panjang, Belanda berusaha menjebak Imam Bonjol. Pada awalnya Imam Bonjol tidak percaya dan curiga, namunakhirnya, lewat kelicikan Belanda dapat menjebak Tuanku Imam Bonjol lewat perundingan terselubung. Imam Bonjol pun tertangkap, lalu diasingkan ke Cianjur. Kemudian ia di pindahkan ke Ambon, karena takut mempengaruhi kaum muslim di Jawa Barat. Hingga akhirnya Tuanku Imam Bonjol wafat di Manado, tempat pengasinganya terakhir pada tanggal 6 Nopember1864.

Sikapnya yang tidak kenal kenal kompromi terhadap Belanda dan memegang teguh kemurnian ajaran Islam patut di teladani. Sikap seperti ini terbukti mampu membuat Belanda hampir putus asa.

Berdasarkan Surat keputusan Presiden RI No.087/TK/1973, tanggal 6 Nopember 1973 Pemerintah menetapkan Tuanku Imam Bonjol sebagai Pahlawan Perjuangan kemerdekaan.

Pahlawan Perjuangan Kemerdekaan Sultan Hasanuddin

Image result for sultan hasanuddin

Sultan Hasanuddin, Ayam Jantan dari Timur, lahir di Makassar pada tahun 1631. Ke-beraniannya menentang kolonial belanda sudah di kenal masyarakat Makassar.

Sultan Hasanuddin adalah raja dari kerajaan Goawa, Sulawesi. Ia adalah putra kedua dari Sultan Malikussaid, Raja Gowa ke-15. Kerajaan Gowa adalah kerajaan terbesar di wilayah timur indonesia, serta menguasai lalu lintas perdagangan di sana.

Ketika Belanda datang dan bermaksud Memonopoli perdagangan, Hasanuddin menentang keras. Tentu saja peperangan tidak dapat di hindari. Belanda menurunkan Cornelis Speelman dengan 1000 tentaranya pada tahun 1666. Pertempuran sangat alot dan berlangsung berbulan - bulan, sehingga mengakibatkan pasukan kerajaan Gowa semakin melemah. Hal itu juga di sebabkan hasutan Belanda pada kerajaan - kerajaan kecil disana, untuk memerangi kerajaan Gowa.

Pada tanggal 18 November 1667, di adakan perjanjianitu, secara licik Belanda telah menyebabkan kerajaan Gowa sebagai pihak yang semakin di rugikan. Akibatnya, Sultan hasanuddin bersama pasukannya kembali berperang melawan Belanda.

Belanda tidak tinggal dian, mereka mendatangkan bantuan dari Batavia hingga akhirnya Belanda berhasil merebut benteng terkuat Gowa, Sombo Opu. Hal ini menyudutkan pasukan Gowa, hingga akhirnya perlawanan tidak berlanjut.

Sultan hasanuddin mengundurkan diri sebagai raja dan di gantikan oleh sultan Amir Hamzah. Hingga wafatnya, 12 Juni 1670, Hasanuddin tetap menolak kerja sama dengan Belanda.

Atas jasa - Jasanya kepada bangsa dan negara, pemerintah menganugerahkan gelar Pahlawan perjuangan Kemerdekaan, berdasarkan surat keputusan Presiden No. 087/TK/1973 tanggal 6 November 1973. Sikap Sultan Hasanuddin yang konsisten untuk tidak tidak bekerja sama dengan Belanda patut menjadi teladan bagi kita semua.

Pahlawan Nasional DIPONEGORO

Image result for pangeran diponegoro

Pangeran Diponegoro lahir di yogyakarta pada tanggal 11 november 1785. ia adalah putra sultan Hamengkubuwono III dari ibu yang bukan permaiuri. Semasa kecilnya, Pangeran Diponegoro di asuh oleh neneknya, Ratu Ageng yang saleh, Janda sulta Hamengkubuwono I.

Sikap belanda yang kerap mengadu domba, merendahkan martabat raja - raja jawa, serta melakukan penindasan terhadap rakyat keci, seperti merampas tanah - tanah rakyat untuk di jadikan perkebunan pengusaha - pengusaha belanda, merupakan alasan dasar mengapa pangeran Diponegoromemberontak. Sepanjang tahun 1825-1830, pangeran Diponegoro melakukan perlawanan tehadap Belanda, sampai kemudian di tangkap setelah di tipu Belanda secara licik. Setelah mengundurkan diri dari keanggotaan dewan Mangkubumi, ia bersama pasukanya meneteap di Tegalrejo. Belanda mengetehuinya dan menyerang Tegalrejo pada tanggal20 juli 1825. Pasukan Diponegoro lalu berpindah ke Selarong, Sebuah daerah berbukit - bukit yang di jadikan markas besarnya. Perjuangan Diponegoro mendapat sambutan dari berbagai pihak, yaitu bangsawan, ulama, dan petani. Mereka menggabungkan diri dengan pasukan diponegoro, termasuk seorang ulama besar, Kyai Mojo dan Sentot Alibasyah Prawirodirjo, bangsawan yang kemudain menjadi panglima utamanya.

Belanda yang sangat kewalahan atas serangan - serangan Diponegoro, akhirnya menukar siasat perangnya sistem benteng. Belanda mendirikan benteng di segala penjuru, sehingga ruang gerak pasukan Diponegoro menjadi sempit. Selain itu, Belanda membujuk beberapa tokoh perlawanan agar menghentikan perang. Sejak itu, kekuatan perlawanan Diponegoro menjadi kurang dan lemah. Walaupun begitu, Diponegoro tidak berniat untukmenyerah kepada Belanda. Belanda kemudian mengumumkan hadiah 20.000 Ringgit bagi siapa saja yang dapat menangkap pangeran Diponegoro. Namun demikian, rakyat tak mau di kelabuhi dan meraka tak hendak menghianati pemimpin yang mereka cintai.

Setelah tentara - tentaranya banyak yang mati, dan menelan dana yang sangat banyak, hampir 20 juta gulden, Belanda menjebak Pangeran Diponegoro dalam suatu siasat perundinga di Magelang, tanggal 28 maret 1855.

Untuk mewariskan nilai -nilai semangat perjuanganny, pada tanggal 9 Agustus 1969, diresmikanlah Museum Monumen Diponegoro oleh Presiden Soeharto di Yogyakarta. Museum ini berisi berbagai koleksi mata uang kuno, lukisan - lukisan,foto - fot, dan berbagai jenis senjata tradisional yang pernah digunakan oleh para pengikut Pangeran Diponegoro.

Melalui surat keputusan Presiden RI No. 087/TKA 973 Pada tanggal 6 November 1973 Pemerintah menganugerahi gelar pahlawan Nasional kepada Pangeran Diponegoro. Semangatnya yang pantang menyerah dan jiwa patriotik yang konsisten dalam membela rakyat kecil atas penindasan Belanda merupakan sikap dan jiwa yang pantas untuk oleh kita semua.

Tokoh Pahlawan Teuku Cik Di Tiro

Image result for Teuku Cik Di TiroTeuku Cik Di Tiro lahir di Cumbok Lamlo, Tiro , Aceh pada tahun 1836. Nama aslinya adalah Muhammad Saman. Teuku Cik Di Tiro lahir dari pasangan Teungku Syech Ubaidillah. dan Siti Aisyah, putri Teungku Syech Abdussalam Muda Tiro. Ia berasal dari keluarga yang religius. Teuku Cik Di Tiro sempat memperdalam ilmu agamanya ketika menunaikan ibadah haji di Mekkah. Ketika di Mekkah, Teuku Cik Di Tiro tidak hanya belajar mengenai agama, tetapi juga perjuangan peminpin-peminpin Arab melawan imperialisme dan kolonialisme.

Pengalaman di Arab telahmembentuk dirinya menjadi pejuang yang sanggup berkorban apa saja demi tegaknya kehidupan agama dan bangsa. Keyakinan inilah yang menjadi jiwa dari kehidupan Teuku Cik Di Tiro hingga ia membentuk pasukan perang yang terkenal dengan sebutan Angkatan perang sabi. Mereka sangat tangguh dan gigih menentang Kolonial Beland. Ketangguhan psaukannya terbukti pada tahun 1881, kemudian di lanjutkan dengan perjuangan di benteng Lambaro, dan Aneuk Galong.

Sejak tahun 1873 Kolonial Belanda telah menjajah bumi Serambi Mekkah. Pada akhir tahun 1883, Teuku Cik Di Tiro menetapkan strategi perang , agar Belanda dapat terusir dari bumi Aceh. Pada peperangan pertama, Pemimpin Belanda saat itu, Mayor jenderal Kohler terbunuh. Pada bulan mei tahun 188, Pasukan Teuku Cik Di Tiro dapat merabut benteng Belanda di Lambaro, aNEUK Aneuk Galong. Namun di saat perang sedang berkecamuk, Belanda memakai siasat licik. Makanan yang dikirim untuknya sudah di bubuhi racun sehingga Teuku Cik Di Tiro wafat pada bulan januari 1891.

Kegigihan dan keberaniannya yang pantang menyerah dalam menentang penjajahan Belanda patut menjadi teladan bagi kita semua. atas perjuangannya itu, Pemerintah kemudian menganugerahkan gelar pahlawan Nasional kepada Teuku Cik Di Tiro dengan SK Presiden RI No.087/TK 1973 tanggal 6 november 1973.

Tokoh Pahlawan Christina Martha Tiahahu

Image result for Christina Martha Tiahahu

Christina Martha Tiahahu, mutiara dari timur indonesia, lahir di pulau Nusa Laut Maluku pada tanggal 4 januari 1800. Sejak kecil, ia sudah terlibat dalam perjuangan melawan penjajah belanda yang mengekploitasi kekayaan alam daerahnya.

Christina terlahir dari keluarga pejuang. Ayahnya , Kapitan Paulus Tiahahu telah berjuang melawan kolonial Belanda dan bergabung dengan pattimura (pahlawan nasional dari Maluku) Ketika penduduk maluku serentak bergolak melawan penjajah belanda pada tahun 1817. Dalam perjuanganya, Kapitan Paulus tertangkap, kemudian di hukum mati oleh penjajah belanda.

Kematian ayahnya, sama sekali tidak membuat Christinatakut dan gentar. memang sejak kecil ia senantiasa ikut menyandang bedil dan berjuang bersama ayahnya. ia kemudian tampil menggantikan sang ayah dalam memimpin rakyat Maluku melawan kesewanang-wenangan belanda.

Namun keterbatasan persenjataan dan perbekalan menyebabkan perlawanan Christina dapat di patahkan oleh Belanda. Di usia yang tebilang masih sangat muda, dia ditangkap dan buang di pulau jawa.

Dalam perjalanan laut ke pulau jawa, Christina enggan makan dan minum. Lama kelamaan kondisinya semakin melemah. Dia meninggal pada tanggal 2 Januari 1818. Jenajahnya kemudian di buang ke laut di antara pulau buru dan pulau tiga.

Sifat Christina yang pemberani, pantang menyerah, dan konsisten dengan perjuangan patut menjadi contoh dan teladan bagi generasi muda saat ini.

Atas perjuangan itu, Pemerintah kemudian menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada Christina Martha Tiahahu dengan SK Presiden republik Indonesia No.012/TK/1969 Tanggal 20 mei 1969